Berbagi Tugas

Waktu kecil, kami hanya mengangguk-anggukan kepala saja, ketika ayah memberikan briefing. Sore tadi kami sekeluarga mendapat kabar bahwa saluran air ke tempat kami mengalami kebocoran. Petugasnya bilang merena membutuhkan waktu sekitar tiga harian untuk membereskannya kembali.

Malam itu, ayah membuat rencana. Intinya besok sebelum waktunya sekolah, sudah ada air untuk mandi. Sepele memang, tapi kalau berangkat sekolah tanpa mandi koq anti mainstream banget :). Ayah membagi tugas, malam ini kami berpencar ke rumah-rumah tetangga. Mencari informasi apabila mereka punya sumber air dari sumur.

Setelah mendapat informasi tersebut, Ayah langsung melihat jarak rumah tetangga dan waktu yang dibutuhkan. Maka diputuskan malam itu, rumah keluarga Mas Heri yang akan kami tuju. Ayah pun membagi tugas untuk keesokan harinya.

Keesokan harinya, apa yang Ayah khawatirkan terjadi. Kami bangun seperti biasa. Seperti waktu air masih mengalir normal. Kami pun pontang panting. Karena kami harus tepat waktu sampai di sekolah.

Saya bertugas memompa air. Kakak saya bertugas membawa ember dari rumah mas Heri ke bak sementara. Kakak saya satu lagi memindahkan dari bak sementara ke bak mandi. Demikian untuk beberapa saat.

Ada trouble. Tiba-tiba proses terputus. Salah satu diantara kami sudah terlambat masuk sekolah. Sehingga walaupun bak mandi belum penuh akhirnya kami berebutan. Ayah pun geleng-geleng melihat tingkah kami.

Ini baru hari pertama. Masih ada dua hari lagi. Sebelum semunya kembali normal.

#30DWC Day 23

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *