Tidak semua usaha berujung pada sebuah keberhasilan. Sebuah kegagalan ada kalanya menghampiri usaha kita.

Bila dicermati lebih dalam, kegagalan memberikan kita semangat baru. Kegagalan memberikan ruang bagi kita untuk intropeksi diri.

Kegagalan juga memperlihatkan siapa kita sesungguhnya, seorang pemenang atau seorang penakut.

Seperti apa yang disampaikan Napoleon Hill dalam buku Think and Grow Rich: “penakut tidak pernah menang dan pemenang tidak pernah takut“.

Kegagalan kita temui dalam beberapa fase usaha yang dilakukan: awal, tengah, dan akhir.

Kegagalan awal ditemui oleh calon karyawan yang mengirimkan lamarannya. Talenta yang dimilikinya tidak tereksplor melalui sebuah wawancara karena harus terjungkal syarat administrasi.

“Bila dicermati lebih dalam, kegagalan memberikan kita semangat baru. Kegagalan memberikan ruang bagi kita untuk intropeksi diri.”

Kegagalan ini memberikan kesempatan kepadanya untuk memenuhi kebutuhan administrasi. Sehingga di kemudian hari, calon ini diterima sesuai kualifikasinya.

Sebuah usaha mengalami kegagalan di tengah usahanya. Order yang melimpah tidak dapat dipenuhi dengan baik karena bahan baku mengalami scarcity.

Para supplier tidak sanggup men-deliver kebutuhan karena melonjaknya harga akibat keterbatasan. Case ini menjadi pelajaran bagi usaha tersebut untuk selalu mempersiapkan contingency plan.

Produk elektronik yang dirilis ke pasaran oleh sebuah perusahaan mengalami kegagalan. Perusahaan kompetitor ternyata lebih dulu merilis produk dengan fitur yang nyaris sama. Bahkan dengan harga terjangkau.

Penyebab kegagalan tersebut diduga berasal dari kurangnya agility perusahaan tersebut dalam memenuhi keinginan pelanggan. Ini merupakan kegagalan yang berada si akhir fase sebuah usaha.

Sudah banyak kisah kesuksesan dipetik setelah kegagalan demi kegagalan dialami oleh sang tokoh cerita.

Anda tentu ingat kisah Chris Gardner dalam film Pursuit of HappYness. Film ini sangat bagus membawa emosional penonton dengan menghadirkan cerita yang terinspirasi kisah nyata.

Untuk menuju sebuah kesuksesan, mind set bagaimana pandangan sebuah kegagalan perlu diubah. Kegagalan bukan sebuah akhir.

Kegagalan adalah sebuah proses. Bahkan kesuksesan dimulai ketika seberapa cepat bangkit setelah mengalami kegagalan. Pandanglah kegagalan sebagai anak tangga kesuksesan. Semua sudah sepakat bahwa pantang menyerah adalah salah satu poin kesuksesan.

JK Rowlings menikmati jerih payah setelah beberapa penerbit menolak tulisan tentang cerita fantasi sihirnya. Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk menyerah.

Bahkan seorang yang gagal pun berhasil menjual buku yang berkisah tentang kegagalannya.

“Untuk menuju sebuah kesuksesan, mind set bagaimana pandangan sebuah kegagalan perlu diubah. Kegagalan bukan sebuah akhir.”

Sedikit berbagi pengalaman, saya gagal masuk pendidikan formal di bidang manajemen yang merupakan impian saya. Setelah 15 tahun, impian itu pun terwujud.

Tony Stark, Steve Rogers dan Avengers lainnya berucap: “whatever it takes“.