Memaknai Apa yang Ada

Kemarin saya bercerita bagaimana kami sangat berbahagia ketika ayah akhirnya membeli 1 set TV hitam putih.

Kemudian datanglah teknologi TV berwarna. Alhamdulillah, rezeki ayah tidak putus. TV warna pun menghiasi ruang tengah keluarga kami. Kebahagiaan juga menyeruak di antara kami.

TV warna yang kami miliki saat itu maaih generasi pertama: belum memakai remote, channel terbatas dan mesti manual dalam mencari saluran TV yang diinginkan. Televisi swasta dalam negeri pun terbatas.

Tetapi kami tetap hepi. Saking senangnya, saat iklan pun kami tonton habis.

Ketika kemudian teknologi TV terus berkembang sampai dengan saat ini, kebahagiaan keluarga pun terus ada disitu.

Mari kita mundur waktu sejenak pada saat betapa bahagianya kami ketika pertama kalinya mempunyai TV hitam putih. Senang dengan TV yang kami punya saat itu yang high tech pada masanya (walaupun ter zamanya)?

Kebahagiaan kami tidak menunggu sampai adanya flat TV?

Poin pentingnya adalah orang tua mengajarkan kepada kami untuk selalu bersyukur apa yang diterima saat ini.

Kalau kita tahu bahwa akan mudah mendapatkan TV berwarna, maka kami akan selalu mengeluh saat menonton yang hitam putih.

Pelajaran hidup ketika masih kecil ini pun terbawa sampai kami mendapatkan pekerjaan masing-masing. Kami bersyukur bahwa kami sudah mempunyai pekerjaan dan mendapatkan imbalan dari apa yang kami kerjakan. Bekerjalah dengan sebaik-baiknya, maka semuanya akan berjalan dengan semestinya. Demikian petuah kedua orang tua.

#30DWC Day 26

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *