Nikmatnya Mudik Lebaran

368.
Angka yang tertera di dashboard mobil menunjukan tiga ratus enam puluh delapan kilometer. Jarak tempuh yang sudah kami lalui.

Beristirahat satu malam di sebuah kota untuk kemudian kami akan lanjutkan perjalanan.

Tahun ini seperti tahun-tahun sebelumnya, kami sekeluarga sepakat mudik melalui perjalanan darat.

Tentunya ada tantangan tersendiri ketika melakukan mudik dengan perjalanan darat dan kilometer yang ditempuh lumayan melelahkan. Ditambah dengan kondisi kami yang tetap berpuasa.

Namun, disinilah kami menemukan sebuah kenikmatan. Walaupun lelah di jalan, kami sangat menikmati perjalanan darat ini. Bila saatnya berbuka, kami bisa sekalian wisata kuliner.

Ada kesenangan tersendiri, ketika kami berpapasan dengan kendaraan yang sama-sama mudik. Merasa satu nasib. Lalu kami pun bisa membeli oleh-oleh baik kami konsumsi sendiri maupun untuk buah tangan.

Oleh-oleh yang kami dapatkan juga merupakan hal yang spesial, karena kami mendapatkannya sepanjang perjalanan. Jadi oleh-oleh yang kami dapatkan merupakan khas daerah yang kami lewati.

Pastinya kebayang dong, oleh-oleh yang kami dapatkan, ketika kami harus melewati 5 provinsi sebelum kami bertemu kedua orang tua kami.

Tak terasa sudah hampir 15 tahun lamanya kami meninggalkan tanah kelahiran. Momen bahagia yang ditunggu adalah mudik lebaran. Kami bisa bertemu dengan sanak saudara yang sama-sama merantau juga.

Dari tahun ke tahun mudik lebaran seolah menjadi hal yang wajib kami dilakoni. Utamanya kami masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan kedua orang tua tercinta.

Setiap tahunnya, apapun keadaan yang sedang dialami oleh anak-anaknya, orang tua selalu menyambutnya gembira.

Ada anaknya yang mudik dalam keadaan bermasalah di tempat kerjanya, ada anak yang barusan promosi jabatan, ada cucunya yang berhasil masuk sekolah unggulan.

Apapun keadaannya, yang penting bisa bertemu anak cucunya, orang tua sudah sangat bahagia.

Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan kepada kedua orang tua kita yang masih hidup.

Selamat mudik dulur-dulur.
Taqabbalallahu Minna Wa Minkum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *