Pemain Utama

Waktu kakek masih kecil, dia selalu bercerita bagaimana bangganya dia menjadi bagian tim utama sepakbola di RT-nya.

Sebelum terpilih, kakek hampir setiap sore bermain sepakbola. Hingga akhirnya dilirik oleh manajer tim atas rekomendasi sang adik yang juga teman sekolahnya di SD.

Manajer tim, umurnya selisih 2 tahun dengan kakek, kemudian merekrutnya sebagai tim inti. Berhak mendapatkan kaos kebanggaan bernomor berapa saja.

Nomor kaos bebas terserah yang memakai. Jadi kata kakek kalau bertanding sering memakai nomor yang sama tapi nama yang beda. Baik nomor maupun nama, dibuat dengan sablon yang dibuat dengan karton lalu disablon dengan cat tembok warna putih. Jadi seragam kakek terasa keras di bagian belakang.

Di dusun kakek ada 4 RT. RT yang selalu menjadi favorit pemirsa adalah RT 01 dan RT 02. Tiap pertandingan, penonton selalu penuh. Walaupun RT 03 dan RT 04, berlaga dengan penonton penuh, karena memang gratis, kemeriahannya kurang.

Pertandingan RT 01 dengan RT 02 kadangkala berlangsung keras. Bahkan, aroma rival ini juga selalu terbawa sampai di sekolah SD.

Melihat energi yang dinamis ini, pak RW V yang merupakan ayah dari kakek kecil membuat tim sepakbola gabungan dari kedua RT tersebut. Kedua tim bergabung dan bertandaing di acara. Khususnya acara Agustusan di kelurahan.

Walaupun kakek anak dari Pak RW, tidak menjadi prioritas sebagai pemain inti. Tetap mengikuti pemilihan dari manajer.

Satu-satunya musuh terbesar adalah klub dari RW XII. Kakek pernah cerita, kekuatan dari kedua RW tersebut adalah karena ditunjang dengan ketersediaan lapangan sepakbola. Sehingga setiap sore mereka selalu berlatih.

#30DWC Day 04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *