Reward

Waktu kami kecil, orang tuaku sering memberikan hadiah pada momen-momen tertentu. Misalnya pada saat saya menjadi juara kelas, saya dibelikan sepeda BMX. Pada saat saya penuh puasanya saya dibelikan mainan mobilan. Bahkan ketika saya sakit pun, saya dibelikan bola basket.

Orang tua memberikan hadiah dengan tujuan agar kami anak-anaknya mempunyai semangat. Bila dinilai dengan harganya, mungkin hadiah tersebut mudah dibeli. Namun, orang tua mengajarkan harus ada momen tertentu untuk mendapatkan hadiah tersebut.

Pengaruhnya sangat terasa. Saat saya sakit, sepertinya tidak ada semangat sama sekali. Saat kembali dari tempat kerjanya, ayah membelikan saya sebuah bola basket. Tentu saja, karena ada bola basket ini saya ingin segera memainkannya. Sebelum memainkannya saya pun harus sembuh dari sakit. Minum obat secara teratur, makan dan minum sesuai anjuran, serta beristirahat yang cukup. Saat sembuh, saya pun bermain bola basket.

Dalam konteks organisasi, pemberian hadiah seperti ini dinamakan reward. Pemberiannya seimbang antara reward dan punishment. Dengan tujuan yang sama, pemberian reward diberikan perusahaan untuk memberikan motivasi dan semangat kepada karyawannya.

Reward yang diberikan banyak ragamnya. Ada yang berupa voucher tiket nonton konser, merchandise perusahaan, makan bersama manajemen, wisata bersama keluarga dan sebagainya. Disesuaikan dengan kemampuan perusahaan dan kebutuhan karyawan yang berprestasinya.

Penerima reward akan merasa dihargai sehingga akan memacu peningkatan produktivitasnya menjadi lebih baik lagi. Selain itu, mereka juga diharapkan bisa menjadi pendorong atau teladan bagi karyawan lainnya.

#30DWC Day 14

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *