Rotasi Kerja

Saat sudah mempunyai pekerjaan, kita pasti mengalami apa yang namanya rotasi kerja. Ya, kita mendapat tugas untuk mengerjakan bidang lain. Baik tugas baru itu kita sukai atau tidak.

Saya jadi ingat ketika masih kecil. Orang tua kami memberi tugas tiap malam secara bergiliran. Memasukkan meja dan kursi teras ke dalam rumah, mengunci pintu pagar dengan kunci sepeda atau menutup gorden.

Pagi harinya, tugasnya pun berubah. Kakak saya yang kebagian mengunci tadi malam, maka giliran saya yang membuka kunci di pagi harinya. Demikian seterusnya. Kami pun bisa menegur pekerjaan sebelumnya yang tidak selesai. Misalnya saat mengeluarkan meja kursi ke teras, tahu-tahu satu kursi lupa dimasukkan. Untungnya tidak dicuri.

Saya paling suka mendapat tugas untuk membuka atau menutup gorden. Ada kesenangan tersendiri menarik tali gorden. Menarik tali yang satu, gordennya terbuka. Tarik yang lain, gordennya tertutup. Tapi harus ada syaratnya. Saya harus mampu meraih tali tersebut dulu. Saya pun menggunakan bantuan kursi.

Tugas bergiliran ini mengajarkan kepada kami bahwa kami harus bertanggung jawab atas pekerjaan yang kami emban. Sepele memang, hanya sekedar mengunci pintu. Tidak membutuhkan waktu yang lama dalam mengerjakannya. Namun berisiko tinggi bila dikerjakan secara sembarangan.

Dalam dunia kerja, biasanya kita beraktivitas dalam suatu sistem. Ketika salah satu karyawan melalaikan tugasnya karena dianggap sepele, akan berpengaruh terhadap aktivitas lainnya. Selain itu, pekerjaan yang tidak dilaksanakan dengan baik akan memberikan konsekuensinya.

Ingat cerita saya di atas tentang kesenangan membuka dan menutup gorden? Hal ini memberikan pesan bahwa apabila kita menyukai pekerjaan maka hasilnya akan bagus. Bahkan bila kesukaan kita tersebut digabungkan dengan kemampuan kita, jelas produktivitas kita dalam bekerja akan meningkat. Seperti yang disampaikan Lefton dan Loeb dalam Buku Task Management.

Tugas giliran dari orang tua kami tersebut memberikan kami kemampuan untuk dapat menilai atas kualitas kerja. Dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan kita tidak hanya dituntut untuk sekedar selesai saja, tetapi kualitas kerja kita pun harus menjadi perhatian.

#30DWC Day 09

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *