Berubah untuk Kebaikan

Masih berbicara tentang perubahan seperti tulisan saya sebelumnya. Namun, kali ini saya bercerita bagaimana perubaban yang baik telah memberikan hasil yang maksimal.

Saat saya melaksanakan persiapan untuk melaksanakan ujian SMP, saya bertekad bisa untuk masuk SMA favorit di kota saya. Namun, ada hal mendasar kenapa saya ngebet betul ingin masuk ke SMA tersebut. Sekolah tersebut berdekatan dengan kantor ayah, sehingga kami bisa bersamaan naik motor. Hemat ongkos :).

Tapi masuk ke SMA tujuan saya bukanlah hal mudah. Penuh persaingan. Saya pun harus menerima konsekuensi adanya sebuah perjuangan. Saya harus menikmati sebuah proses. Diterima di SMA favorit hanyalah sebuah hasil. Sebuah tujuan.

Saya memulainya pada jam tidur. Saya paling larut tidur jam 8 malam lepas isya. Dirasa cukup istirahatnya, badan ini pun bangun dengan sendirinya pada jam 4. Saya lanjutkan dengan sholat malam, berdoa, dan mengaji. Untuk kemudian saya lanjutkan untuk sholat shubuh.

Setelahnya saya mulai membaca pelajaran yang akan saya pelajari hari ini dan mengerjakan latihan soal. Pelajaran yang diajarkan di dalam kelas sudah saya pelajari tiap malamnya. Demikian juga dengan pakaian seragam dan buku sudah siap. Demikian seterusnya.

Saya hanya mengubah pola jam tidur dan pola belajar saya. Tetap di delapan jam waktu istirahat. Belajar setelah sholat shubuh membuat otak lebih segar karena cukup beristirahat.

Apakah tujuan saya masuk ke SMA favorit tercapai? Alhamdulillah. Namun, saya selalu diingatkan bahwa itu hanyalah sebagai akibat. Saya harus menyadarinya adalah sebuah langkah perubahan yang saya lakukan. Tidak masuk sekolah favorit pun tidak apa, tetapi saya telah memperbaiki proses yang saya laksanakan. Sebuah perubahan untuk lebih baik.

#30DWC Day 17

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *