Syukur

Ketika ayah membelikan kami TV hitam putih, yang high tech di masanya, rasa syukur kami tidak kami tunda sampai hadirnya TV berwarna.

Ketika ayah kami mempunyai sepeda motor, kebahagiaan kami tidak menunggu sampai garasi kami diisi mobil.

Kami menikmati masa kecil tidur di depan TV karena ayah masih berusaha menambah satu kamar lagi. Bahkan ketika kami pulang kampung, kami pun berebut untuk tidur di depan TV.

Saat mendirikan usaha rental komputer pun, saya tidak perlu menunggu mempunyai usaha yang besar untuk berbagi kebahagiaan dengan orang tua.
.
.
Teringat sebuah tulisan yang pernah saya baca “tak perlu menunggu kaya untuk membantu yang lain”.
.
.
Ayah kami pernah berpesan, bila sudah bekerja nanti jaga amanah yang dipercayakan kepada kita.

Nikmati di mana posisi kita berada. Kita akan menjadi expert. Menjadi lebih kompeten. Untuk kemudian siap di level berikutnya.
.
.
Tak perlu menunggu impian tercapai baru bersyukur. Nikmati kebahagiaan proses. Resapi setiap milestone yang dilewati.
.
.
Saya menerapkan nasehat kawan, apabila anda gelisah dan khawatir, maka tuliskanlah 3 hal atau lebih yang Allah SWT berikan hari ini untuk disyukuri.

Hari ini saya pun menuliskannya:
1. Bangun tidur tanpa rasa sakit di punggung
2. Diberikan kesempatan untuk bersilaturahmi dengan rekan kerja lama
3. Orang tua dalam keadaan sehat

pejuang30dwc #30dwcjilid15 #day29

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *