Luka

Sepeda biru dari ibu sebagai hadiah kenaikan kelas merupakah hadiah yang selalu kukenang. Entah berapa kampung yang akhirnya saya jelajahi dengan sepeda biru ini. Menambah saudara baru dalam perjalanan kehidupan.

Jauh sebelum ibu memberikan hadiah, saya telah berjuang untuk belajar menaiki sepeda. Sepeda sepupu menjadi alat pembelajaran. Entah berapa banyak luka di tangan dan kaki yang harus dibawa pulang. Berbagai merek “obat merah” pun dikenal.

Beberapa luka masih membekas sampai sekarang. Membuktikan bahwa membutuhkan sebuah proses agar bisa menikmati sebuah hasil. Harus mempunyai sebuah tekad perjuangan dan pengorbanan.

Demikian halnya ketika kita sudah menjalankan sebuah usaha atau bisnis. Butuh perjuangan dan pengorbanan.

Simak cerita singkat ini. Saya mempunyai rekan yang menjalankan usaha online. Dia mempunyai semangat yang luar biasa. Namun, saat implementasinya terlalu banyak mental block yang ada sehingga lambat untuk bertindak.

Suatu waktu, dia mendapat order barang. Pembeli pun sudah mentransfer sejumlah uang. Namun, barang tersebut tak kunjung dikirimnya. Sudah dua hari cuaca tidak bersahabat.

Sebagai seorang rekan saya memberinya gambaran risiko yang dia ambil. Hilangnya sebuah kepercayaan dalam berbisnis. Tentunya dia harus mencari cara bagaimana mengirim barang dalam keadaan seperti itu. Ini butuh pengorbanan.

Sekalinya kehilangan kepercayaan kepada pembeli, sulit untuk dikembalikan. Butuh adanya “luka” untuk sebuah kesuksesan.

#30DWC Day 21

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *